Wednesday 13 January 2010

total mungkin saja

Tentang sebuah totalitas dalam mengerjakan apa yang harus dikerjakan. Karena ada segudang harapan yang musti saya kejar, dan sudah saatnya berhenti untuk bermimpi sendiri. Sebuah kata dalam bahasa Inggris berawalan F dan sayangnya tidak bisa saya hindari. Fuck? No mate, it's FUTURE.

Ya sebuah masa depan masih berserakan di depan saya dan kini sudah saatnya memulai untuk menyusunnya perlahan-lahan. Dan ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Melihat mereka dengan santainya menyantap masakan impor, mengendarai mobil keluaran jerman, menggesekan kartu mereka untuk membeli sebuah tas jinjing dengan harga selangit, saya jadi berpikir. Kenapa mereka bisa? Pasti saya juga bisa. Tapi saya bingung harus memulai apa, dan bagaimana. Saya salut melihat seorang tukang martabak bisa mempunyai 2 rumah dan 2 mobil. Dan kini bisa menghidupi beberapa orang karyawannya. Hanya dengan menjual MARTABAK.

Sebuah pukulan telak, ketika mengetahui seberapa beratnya perjuangan mereka. Jelas tidak bisa didapat dalam jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, atau 3 tahun. Belasan bahkan puluhan tahun mereka berusaha, dan baru sekarang bisa menikmati hasilnya.

Saya pantas malu, ketika saat ini saya sudah mendapatkan pekerjaan yang layak(disaat teman2 saya kesulitan mendapat pekerjaan), dengan gaji yang layak(untuk ukuran pemula), tapi saya masih terus mengeluh. Merasa kurang, dan tidak bersyukur. Buh, religious side. Yang pasti, saya sudah bertekad dan berjanji, untuk terus berusaha walau harus berkeringat darah. Apapun alsannya, saya akan raih hasil terbaik dengan cara yang terbaik.