Saturday, 19 November 2011

oza

Ketika saya harus kehilangan sebagian dari hidup saya. Tak pernah terpikirkan sebelumnya. Hilang sudah semangat dan saya harus menjalani semua ini sendiri. Sebuah resiko dari apa yang telah saya perbuat. Maaf dan penyesalan pun tak cukup untuk membuatnya kembali. Teringat bagaimana dengan setianya dia berada di samping saya. Mulai dari ga punya apa-apa, sampai saat ini. Dia yang memberikan kemeja untuk interview pertama kalinya. Dia yang dengan semangatnya menyuruh saya untuk mencicil motor agar kami tak perlu repot-repot naik angkot kalau mau jalan-jalan. 3 tahun sudah dia menemani dan merubah hidup saya. Betapa bodohnya, sampai-sampai harus kehilangan orang yang paling berarti dalam hidup saya.

Teringat bagaimana dia datang tiba-tiba dengan sekantong makanan kecil, membungkus kado dengan kertas koran atau cuma sekedar memijat bahu saya ketika kami berada di motor. Hal-hal kecil yang sangat berarti namun selalu terlupakan oleh saya. Sekarang cuma bisa berharap dan terus berdoa, agar dia kembali. Kembali menyinari hidup saya, kembali membuat saya tersenyum lebar.